Jelang MotoGP Jerman yang berlangsung pada hari Minggu (12/7) pekan ini, bangku paddock MotoGP masih diramaikan dengan pertarungan kontroversial antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di sirkuit Assen, Belanda, dua pekan silam.
Kubu Repsol Honda yang tak puas dengan keputusan Race Director yang mengatakan kalau hal tersebut insiden balap dan sah menganggap Rossi sebagai juaranya, mengatakan kalau sosok Rossi adalah pembalap yang licik.
“Mari anggap saja dia sudah dengan berhati-hati mempertimbangkan kemungkinan itu. Cara dia meluruskan laju motornya dan membuka gas secara serempak adalah indikasinya. Dia melakukan semuanya terlalu cepat untuk menyebut itu adalah tindakan yang tidak direncanakan. Dia sangat licik.” ujar Tim Prinsipal Honda, Livio Suppo kepada salah satu media italia.
Persiteruan bermula ketika Marquez mencoba memotong jalur (racing line) Rossi di tikungan Chicane pada lap terakhir MotoGP Belanda yang akhirnya membuat keduanya bersenggolan.
Atas insiden tersebut Rossi akhirnya memutuskan untuk keluar lintasan melewati gravel dan kembali ke trek untuk tetap berada di posisi terdepan saat menyentuh garis finis, Marquez pun tetap di posisi dua.
“Marc bilang: ‘Saya sudah menyiapkan aksi itu di sepanjang akhir pekan’. Valentino bilang: ‘Saya sudah menduga akan ada aksi itu’. Saya sulit untuk berpikir bahwa Rossi tidak siap untuk kejadian itu,” terangnya lagi.
Suppo pun akhirnya menuding Rossi sengaja memilih gravel untuk memotong jalur balapan untuk meraih garus finish.
“Valentino pebalap yang licin, dia sering melakukan hal yang bahkan tidak pernah dipikirkan orang lain. Marc melaju dengan sangat cepat dan lap terakhir dia lalui secara text book.. Tapi itu tidak cukup. Valentino adalah juara dengan tipu muslihat dengan meluruskan laju motornya (menuju gravel) begitu dia melihat Marc mendekat. Tabrakan itu tidak keras, itu cuma senggolan, jadi Valentino tidak mendapat dorongan yang membuat dia keluar lintasan. Dia keluar lintasan sendiri,” papar mantan manajer Casey Stoner ini.
Suppo juga mengatakan kalau apa yang terjadi di Assen mengingatkannya akan pertarungan kontroversial antara Rossi dan Stoner di Laguna Secca pada tahun 2008. Saat itu Suppo dan Stoner sama-sama masih membela Ducati.
0 komentar:
Posting Komentar